Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peluang Usaha Toko Kelontong Sekarang ini, Masih Menjanjikan?


Kedatangan minimarket kekinian di beberapa wilayah sempat dipandang jadi akhir masa jaya toko kelontong di industri perdagangan ritel di Indonesia. Tapi, sampai sekarang ini usaha toko kelontong bisa dibuktikan mampu bertahan di dalam tengah serangan modernisasi. Baca peluang usahanya di bawah ini.

Sejarah Toko Kelontong

Toko kelontong mempunyai sejarah yang lumayan panjang. Beberapa toko kelontong mulai banyak muncul di akhir era ke-19. Tetapi cikal akan toko kelontong terjadi yang bermula dari penjual kelontongan keliling terjadi jauh sebelumnya.

Kelontong mengarah pada alat yang selalu dibawa oleh pedagang keliling yang disebut pendatang dari China pada zaman dulu. Alat ini seperti rebana kecil yang bertangkai dan mempunyai tali di ke-2 segi dengan ujung tali berwujud biji. Saat batang kelontong digerakkan ke kiri dan ke kanan, akan kedengar suara kelontong sebagai pertanda kedatangan pedagang keliling ini.

Beberapa pedagang ini menawarkan dagangannya berbentuk barang kepentingan setiap hari sama seperti yang dapat kita saksikan di beberapa toko kelontong sekarang ini. Aktivitas perdagangan ini pada jaman dahulu dikenal juga sebagai Tjina Kelontong karena banyak pedagang dari etnis China yang lakukan ini.

Tetapi makin lama aktivitas berdagang keliling ini makin sepi dan beberapa pedagang memutuskan untuk tinggal. Mereka buka toko di beberapa lokasi vital yang memungkinkannya beberapa pembelinya bertandang ke toko secara mudah.

Sementara beberapa barang berjualan toko kelontong juga makin bertambah daripada saat berdagang keliling dari 1 daerah ke daerah yang lain. Walau tidak berkeliling-keliling dan tak lagi memakai kelontong saat berdagang, pemakaian nama toko kelontong masih dipakai sampai sekarang ini.

Kedatangan Retail Kekinian

Kedatangan minimarket sebagai wujud retail kekinian pada 2003 jadi intimidasi berbahaya untuk usaha toko dan warung kelontong. Konsep minimarket yang berada dekat sama rumah customer terang membuat kompetisi langsung dengan toko kelontong karena mempunyai produk dan sasaran pasar yang betul-betul sama.

Teror ini makin serius karena perkembangan minimarket termasuk sangatlah cepat, khususnya sesudah minimarket buka peluang waralaba untuk warga. Banyak investor yang beli waralaba minimarket, hingga jumlah retail kekinian ini makin banjiri pasar. Minimarket segera masuk ke tempat perumahan, perkantoran, teritori niaga, teritori rekreasi, jalan raya, dan lain-lain.

Peluang Usaha Toko Kelontong

Walau hadapi kompetisi yang cukup ketat, dimulai dari sama-sama toko atau warung kelontong sampai kompetisi dengan minimarket dengan konsep ritel kekinian, peluang usaha toko kelontong masih lumayan terbuka. Ditambah lagi dengan menimbang jika toko kelontong mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan konsep toko yang lain. Beberapa salah satunya yakni:

Lokasi yang paling dekat sama konsumen

Walau lokasi minimarket sekarang ini lumayan dekat dengan beberapa rumah masyarakat, secara umum toko atau warung kelontong mempunyai jarak yang lebih dekat dibanding dengan minimarket.

Beberapa warung kelontong bahkan juga dapat ada di gang-gang yang mustahil dicapai oleh minimarket. Ini menjadi satu diantara khusus opsi konsumen saat tentukan tempat untuk beli barang yang diperlukan.

Jam membuka yang lebih fleksibel

Toko atau warung kelontong dapat bekerja sesuai kemauan pemiliknya. Misalkan bila pemilik ingin buka toko 24 jam, jadi tidak ada ketentuan yang melarang. Berlainan dengan minimarket yang mempunyai ketentuan yang cukup ketat tentang ini. Beberapa ketentuan wilayah secara jelas memberikan batas jam operasional toko.

Misalnya di Surabaya, khusus minimarket, sama sesuai Perda 8/2014, jam kerja mulai akan jam 08.00 WIB sampai optimal jam 21.00 WIB di hari biasa. Dan pada Sabtu dan Minggu, bisa membuka sampai jam 23.00 WIB.

Hal yang sama dengan terjadi saat Pemerlakukan Limitasi Aktivitas Warga (PPKM) yang batasi operasional minimarket, bahkan juga tutup minimarket sepanjang peraturan itu berjalan. Dengan begitu, toko kelontong jadi pilihan yang lebih ramah customer.

Konsumen dapat hutang

Karena mempunyai lokasi yang dekat sama rumah konsumen, secara umum pemilik toko mengenali secara baik pembelinya. Hingga praktek hutang dalam transaksi toko kelontong umum dijumpai. Bahkan juga praktek ini telah ada semenjak awalnya riwayat pedagang kelontong keliling pada jaman dahulu. Hutang jadi jalan keluar untuk beberapa konsumen yang belum mempunyai uang tetapi keperluannya menekan.

Hal pemberian izin yang lebih simpel

Pendirian toko kelontong mempunyai proses hukum simpel. Ini tertera pada Pasal 6 ayat (1) huruf b UU No. 3 Tahun 1982 mengenai Harus Daftar Perusahaan yang mengatakan bila perusahaan kecil tidak membutuhkan surat ijin perdagangan dan tak perlu mendaftar upayanya ke tubuh hukum.

Walau begitu, bila omzet dari toko kelontong bertambah dengan penghasilan lebih dari Rp600 juta /tahun, toko kelontong masuk ke ranah harus pajak dan harus membayar pajak hasil dari upayanya.

Modal yang lebih kecil

Buka toko kelontong memerlukan modal yang relatif kecil, ditambah lagi bila toko atau warung yang dipakai ialah rumah sendiri. Disamping itu, toko kelontong bisa juga dilaksanakan tanpa mengambil pegawai karena memakai tenaga kerja dari bagian keluarga sendiri. Maknanya mayoritas modal dipakai untuk belanja atau kulakan.

Perkiraan Modal yang Diperlukan

Seperti keterangan di atas, modal untuk buka toko kelontong dapat fleksibel sesuaikan bujet dari pemilik toko. Dalam pada itu Ivana Lestari dalam bukunya dengan judul Untung Berlipat Modal 1 Juta mengatakan jika toko kelontong dapat diawali dari modal Rp2,tiga juta. Tentu saja ini bergantung dari barang apa yang hendak dipasarkan di toko kelontong itu.

Berikut contoh penghitungan keperluan modal untuk membuat bisnis toko kelontong. Penghitungan dilaksanakan dengan anggapan toko memakai rumah sendiri, hingga tidak masukkan komponen ongkos kontrak toko.


Persoalan yang Ditemui Toko Kelontong

Tiap usaha umumnya mempunyai rintangannya masing-masing, begitu halnya usaha perdagangan lewat toko kelontong. Berikut sejumlah persoalan yang umumnya ditemui toko atau warung kelontong.

Keuntungan yang lumayan kecil

Konsumen dari toko kelontong secara umum cukup peka pada harga. Konsumen benar-benar gampang beralih toko bila berasa ada toko yang tawarkan harga tambah murah. Ini membuat pemilik toko harus ingin bersaing dari sisi harga yang selanjutnya membuat margin toko jadi lebih kecil.

Bila dibanding dengan usaha lain seperti usaha makanan atau bisnis kuliner yang mempunyai margin rerata di atas 10% karena itu usaha sembako termasuk kecil karena keuntungan yang didapatkan pada angka 3-7% saja.

Keadaan saat harga barang naik berarti, dapat memberikan keuntungan lebih. Seperti minyak goreng beberapa lalu, akan memberikan keuntungan semakin besar untuk beberapa pedagang yang mempunyai stok banyak yang ia membeli saat harga belum naik.

Kebanyakan konsumen yang berhutang

Satu diantara keunggulan toko kelontong ialah konsumen dapat lakukan hutang bila belum mempunyai uang untuk lakukan transaksi. Tapi ini dapat menjadi boomerang untuk pemilik toko. Ini dikarenakan oleh produk yang dipasarkan biasanya berbentuk fast moving consumer goods yang mempunyai putaran cepat.

Dengan begitu keperluan cash flow yang lancar jadi sebuah kewajiban. Sementara jumlahnya hutang oleh konsumen menjadi kendala pada ini. Di sejumlah kasus permasalahan ini bisa juga berpengaruh pada kemunduran toko.

Mengelola stok barang

Pengendalian stok barang menjadi satu diantara kunci khusus kesuksesan sebuah toko kelontong. Toko kelontong dengan putaran barang yang cepat mempunyai resiko berbentuk barang menimbun hingga mengakibatkan kedaluwarsa atau hancur di gudang. Maka dari itu management stok dalam masalah ini jadi penting.

Posting Komentar untuk " Peluang Usaha Toko Kelontong Sekarang ini, Masih Menjanjikan?"