Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menganalisis Resiko Bisnis Ternak Ikan Nila


Kelihatannya termudah cari panduan bisnis ternak ikan nila. Tetapi, sedikit yang ingin menceritakan mengenai resiko jalankan usaha budidaya ikan nila ini.

Walau sebenarnya, asumsinya, dengan menganalisis resiko, karena itu otomatis Anda sedang berusaha untuk mengoptimalkan keuntungan yang dapat Anda peroleh dari berbinis ikan nila ini.

Awalnya, kemungkinan ada pertanyaan di pikiran Anda kenapa banyak yang berani buka usaha berternak ikan nila.

Tetapi, Anda harus juga tahu keperluan ikan nila rupanya kurang. Maknanya, semakin banyak keinginan dibanding supply. Dari bukti ini, bisa jadi dibikin ringkasan bawasannya beberapa pelaku bisnis yang membudidayakan ikan nila ini tidak sanggup mengoptimalkan hasil budidaya yang mereka kerjakan. Atau, mungkin jumlah pemberbudidaya ikan nila belum kebanyakan hingga hasil panen ikan nila tidak dapat penuhi keinginan.

Oleh karenanya, ada dua hal yang harus Anda kerjakan. Yang pertama, serius untuk memperdalam bisnis berternak ikan nila ini. Dan yang ke-2 , ketahui resikonya supaya Anda dapat panen ikan nila dengan optimal.

Mengapa Seharusnya Berternak Nila?

Sebetulnya, ada banyak pilihan untuk bisnis peternakan. Anda dapat berternak ikan lele, ayam potong, ayam bertelor, dan lain-lain. Pasti opsi itu harus berdasar apa yang Anda gemari dan apa yang Anda yakin sanggup untuk digerakkan.

Tetapi, bila opsi Anda pada bisnis budidaya ikan nila, karena itu opsi Anda benar-benar pas sekali. Selainnya pemikiran kepercayaan dan kekuatan yang Anda punyai, ada dua argumen lagi yang harus Anda kenali.

Yang pertama, budidaya ikan nila itu tidak menyusahkan. Ini karena nila sebagai tipe ikan omnivore . Maka, ikan ini makan apa. Bahkan juga, dedaunan yang berada di sekitaran rumah dapat Anda menjadikan makanan untuk ikan nila.

Argumen ke-2 yang terpenting ialah bawasannya ikan nila tidak gampang sakit. Banyak narasi dari peternak ikan di mana hasil panennya cuma di bawah 70% dari bibit yang dipakai. Anda ketahui mengapa? Karena ikan seperti lele itu gampang sekali terserang penyakit. Mengakibatkan, banyak ikan yang mati dan hasil panennya juga sedikit.

Ini kecil kemungkinan terjadi bila Anda memutuskan untuk beternak ikan nila. Masalahnya ikan nila sanggup perkuat mekanisme ketahanan tubuhnya sendiri . Maka, meskipun cuaca berbeda demikian ekstrim, ikan nila masih tetap sanggup bertahan.

Dari keterangan ringkas itu, makin percaya beternak nila, kan? Seterusnya, kenali dahulu apa resiko yang dapat terjadi. Dengan mengenal resiko, karena itu Anda dapat mengoptimalkan keuntungan yang dapat Anda peroleh dari berternak ikan nila ini.

Resiko Yang Harus Diperhitungkan Saat Beternak Ikan Nila

Beternak nila keliatannya gampang. Tetapi, pada realitanya, cukup banyak orang yang membudidayakan ikan nila dapat disebutkan tidak berhasil. Mengapa? Minimal ada tiga hal yang membuat mereka tidak berhasil.

Berat Ikan Tidak Bagus

Berapakah berat bagus ikan nila hingga bisa dipasarkan? Berat bagus ikan nila yang siap dipasarkan rerata lebih kurang 300 g. Apabila Anda beli bibit ikan nila sektiar 10-20 gr per ekor, ikan akan capai berat bagus dalam kurun waktu lebih kurang 4-5 bulan. Sayang, banyak peternak yang tidak berhasil membuat ikan nila capai berat itu.

Apa masalahnya? Ada banyak factor pemicunya. Ada peluang pakan yang diberi tidak memiliki kandungan protein yang cukup. Disamping itu, tidak tutup peluang bila peternak salah pilih benih. Dalam pemberian pakan, harus diakui sample saat tentukan berat tubuh ikan, yakni sebagai dasar saat pakan diberi.

Banyak Ikan Nila Yang Mati

Sebetulnya lumrah bila 10-20% ikan nila yang mati. Namun, bila angkanya di atas 20%, karenanya maknanya ada permasalahan serius.

Memang ikan nila lebih tahan pada cuaca ekstrim dibanding ikan yang lain. Ketahanan badannya juga benar-benar kuat. Tetapi, hal itu tidak membuat ikan nila bisa jadi mati. Yang penting diingat ialah saat jumlah ikan nila yang mati banyak.

Lihat perairannya. Kadang air yang terkontaminasi dapat bisa membuat ikan nila depresi dan pada akhirnya mati. Hama dapat menjadi pemicu yang yang lain. Walau ketahanan badannya kuat, bila hama serang, bukan mustahil banyak jumlah ikan nila yang mati.

Harga Pakan Yang Tinggi

Untuk bisnis beternak ikan nila professional, sudah pasti Anda bukan hanya dapat memercayakan dedaunan sebagai pakan walau ikan nila ingin makan dedaunan. Harus ada tambahan nutrisi dari pakan yang kandungan proteinnya tinggi. Ini dibutuhkan supaya dalam waktu 4 atau lima bulan, Anda bisa memetik.

Dengan ketahui resiko yang kerap dirasakan oleh beberapa pemberbudidaya ikan nila itu, diharap Anda tidak alami hal yang sama.

Beberapa Hal Yang Harus Anda Pikirkan

Ini sebetulnya otomatis terkait dengan resiko yang dapat terjadi. Ada banyak hal yang perlu jadi hal yang perlu Anda pikirkan saat ingin membudidayakan ikan nilai.

Yang pertama berkenaan lokasi. Baiknya, ikan nilai diperbudidayakan di wilayah yang mempunyai perairan yang bersih dan jernih. Umumnya, wilayah pada ketinggian sekitaran 300 sampai 600 mtr. di permukaan air laut pas untuk jadi tempat membidadayakan ikan nilai. Tetapi, sekali lagi, kualitas air harus juga diperhaikan.

Masalahnya saat ini cukup banyak wilayah pegunungan yang kualitas airnya telah buruk dipakai untuk membudidayakan ikan nila.

Yang ke-2 ialah permasalahan kebersihan. Media apa yang akan Anda pakai? Sebetulnya yang terbagus ialah media tanah.

Maknanya, Anda mengeruk tanah dan langsung isi sama air. Ini dipandang yang terbaik karena tanah akan memberi sumber makanan yang diperlukan oleh ikan secara alami.

Namun, bila disaksikan dari pemikiran kebersihan, media yang baik untuk ikan nila ialah terpal. Dengan memakai terpal, Anda dapat secara mudah kuras dan bersihkan tempat di mana Anda membudidayakan ikan nila.

Dalam masalah ini, harus dimengerti bawasannya cukup banyak ikan nila yang mati karena komunitasnya yang kotor. Dengan memakai terpal, Anda dapat semakin gampang mengawasi bagaimana kebersihkan air dan media yang Anda pakai untuk membudidayakan ikan nila.

Yang paling akhir dan kemungkinan yang penting ialah bibit ikan nila. Tidak jadi masalah bila Anda harus keluarkan uang yang sedikit banyak tetapi Anda memperoleh bibit ikan nila yang bagus.

Modal yang Anda keluarkannya itu semakin sedikit dibanding Anda harus menanti panen sampai lebih dari lima bulan. Anda dapat pikirkan sendiri berapakah jumlah pakan yang harus Anda beri.

Dengan pilih bibit ikan nila yang baik, dalam waktu lima bulan bahkan juga cuma empat bulan saja, Anda dapat memetik ikan nila itu dengan berat yang bagus.

Posting Komentar untuk " Menganalisis Resiko Bisnis Ternak Ikan Nila"